Be RICH!

Dicintai.
Mungkin kebutuhan terbesar dalam diri manusia saat ini adalah dicintai.

Beberapa waktu lalu saya di-curhat-i oleh seorang sahabat yang sedang sumpek dan kecewa, lelah letih lesu jiwanya. Dia merasa tidak dicintai.

Semua orang pernah dikecewakan dan mengecewakan, tapi yang unik adalah:
kita selalu bertendensi untuk mengingat-ingat setiap detail moment ketika kita dikecewakan, namun kita akan cepat lupa bahkan mungkin tidak menyadari bila pernah mengecewakan. I did this too! A friend drawn far from me while I don't really get what's wrong and she never tell me too... my bad x_x 

Manusia selalu punya keinginan untuk lebih dikasihi, atau bahkan lebih lagi kita berkecenderungan mengasihani diri sendiri. Lalu dengan aspek "Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau" kita akan mulai membandingkan diri kita dengan orang lain.

Saya masih ingat benar ketika waktu kecil adik saya Liping akan selalu ngambek ketika kita jalan-jalan ke toko sepatu dan dia gak dibelikan sepatu. Padahal hal yang sama terjadi, ketika dia dibelikan baju dan saya enggak, I'll feel the same envious just not as expressive n obvious as she is. Mungkin karena kita pada dasarnya ingin "lebih" dikasihi, lebih disayang dll.

Seperti ketika saya mendengar curhat dari sebagian orang yang menikah lalu bilang:
"Aku ingin bahagia niex"
Semua orang ingin bahagia, tetapi rahasia dibalik hukum alam yang terjadi sesuai aturan Tuhan sang pencipta adalah:
Matthew 7:12
So in everything, do to others what you would have them do to you, for this sums up the Law and the Prophets.
Luke 6:31
Do to others as you would have them do to you.

So next time when you stuck in reverse, you want to be happy yet your life seem so sorrowful, remember this verse, move your butt and do good to others first. Make others happy first then you'll be happy.

Saya sudah mengalami sendiri teori yang dipaparkan Tuhan Yesus dalam rangkaian khotbah dibukitnya ini. Ketika saya menabur (di sini bukan hanya memberi uang yah, tapi bisa juga memberi perhatian, memberi 'shoulder to cry on" menjadi teman dll) meskipun tidak terjadi "balasan" yang langsung, dan saya juga melakukannya dengan tulus tanpa pamrih, namun ketika saya sendiri sedang down atau dikeadaan yang kurang baik, saat itulah saya "memanen". Dan memang gak selalu dari orang yang sebelumnya kita tolong, tapi Tuhan bisa menggerakkan orang-orang lain untuk itu. And you'll just be amazed on how good God is in arranging all those things!

Lalu saya teringat akan video di Youtube yang pernah saya lihat lalu lalang di timeline FB saya.
Being rich is not about how much you have 
but how much you can give!



As always this very touching ads just dripping my tears in seconds I watched it, the moral lesson inside is  huge!

Meskipun dirinya sendiri masih bukan tergolong orang yang berlebih, tapi bapak di video tersebut sangat "Kaya" karena dia menolong masa depan banyak orang, menghibur banyak orang. He surely invest his money, energy and time in the right way! 
And wonderfully, he taught his son to do the same, though not obviously, but that's out of his humble heart I suppose, that he didn't brag of anything about his donation or his voluntary works. I respect this person in an instant, such an inspiration!

So next time when we feel like unhappy dan merasa kurang dicintai, merasa kurang diberkati, kurang kaya, kurang diperhatikan ingatlah akan video ini.
Karena menjadi kaya itu bukan tentang berapa banyak yang kau punya, namun berapa banyak yang dapat kau beri.
Be Rich!

Siang! ^_^

Komentar