Khilaf

Tadi lihat berita
Kasus Hambalang tak kunjung kelar, mbuleeetttt banget....
Century dari taon berapaaaa gak kelar-kelar...

Lalu muncul si Dul dan Vicky yang tiba-tiba mencuri semua perhatian itu.
Polisi-polisi yang pada mendadak ditembakin misterius..... hmmmm....

Indonesia memang negaraku tercinta yang amat suka drama, setuju gak sih? Secara dulu waktu aku ke China trus balik Indo namanya drama Tersanjung masih ada, lalu pergi kuliah lalu balik Indo lagi  ehhhhh si Tersanjung masih ada! Hebring dah.. jujur kagum ama konsistensinya haha...

Padahal kalau dikaji ulang, semua kejadian itu gak perlu di lebih-lebihkan sampai semuaaaaa siaran isinya itu. Karena si Dul anak Ahmad Dhani jadinya semuaaaaa nuntut suruh menjamin hidup masa depan anak cucunya? Lah kalo misalkan yang nabrak bukan sekelas Ahmad Dhani? Bukan juga saya membenarkan tindakan Dul, tapi yah namanya bocah ....kadang gak pake mikir... khilaf dan semua orang bisa bikin salah, dan dia pun terluka parah jadi ya please give him a rest lah gak perlu diliput yang berlebihan, mana dia sendiri pasti gak enak hati kalo tau dia "membunuh" 6 orang (or more?).

Trus polisi2 mulai dadakan razia nyetopin anak2 yang berseragam sekolah dan naek motor ...helloooooooowwww gak telat tuh pak? Harusnya tuh dibikin ajah aturan hukum yang tegas
Tidak Boleh sama sekali, kalo ngelanggar motornya disita ajah. Nebusnya harus seharga motor, beres. Kalo mau sekolah ya naek sepeda ajah gowes-gowes, atau bus umum/angkot kalo gak ya....  itu tanggung jawab orang tua untuk antar jemput sampai anaknya cukup umur untuk bawa motor sendiri, karena ukuran umur yang dianggap "dewasa" ajah kadang masih gak bisa berpikir dewasa, what you expect from a young-teenager?

Dan lagi acara razia me-razia itu juga buang-buang energy dan .... duit razianya, paling ya masuk kantong pribadi #eh
Kalau memang beneran mau melarang, yang niat donk pak. Langsung ajah disanggongin di depan sekolah begitu turun lihat kartu pelajar/ktpnya kalo punya, kalo belom punya ya harusnya juga belom ada SIM beres, praktis dan bakal panen besar.

Lalu kejadian polisi-polisi yang banyak ditembak misterius, pikiran negatif yang mampir ke otakku:
Polisi Indonesia kayaknya citranya udah jadi "musuh" masyarakat secara umum kali yah?
Miris, tapi kalau mau ditelusuri asal usul pikiran negatifku ini, juga dari hasil pengalaman pribadi dan pengamatan secara umum atas kejadian2 yang biasa terjadi di keseharian kita.
Bukannya semuaaaaa polisi bercitra buruk, saya percaya PASTI masih banyak yang baek dan bersahaja nan berjiwa kesatria, tapi kalo ditelisik hmmmm ....mau masuk kepolisian ajah bayarnya SUPER MAHAL, lalu gajinya ga sebanding dengan "modal" awal, kalau pakai hukum ekonomi: kapan balik modalnya kalau polisinya gak cari "ceperan"?? Understandable sih tapi masih tetap gak bener dan gak seharusnya begitu.

PR berat bagi bangsa ini untuk memperbaiki citra polisi dimata masyarakat.

Dengarkan saja reaksi kalau ada kecelakaan: "ayo ayo cepet diminggirkan, kita ke rumah sakit dulu ajah, kita selesaikan kekeluargaan ajah nanti kena polisi keluar duit lebih banyak"
....dan.... kalimat semacam ini sering banget terdengar, saya yang bukan polisi ajah sakit hati dengernya..... entah kenapa polisi tidak gerah dengernya?

Hukumnya harus lebih dipertegas dan beneran ditegakkan dan "dihidupkan" lalu polisi diberi gaji kesejahteraan yang lebih, tapiiiii juga dikasih tanggung jawab dan kerjaan yang nyata donk, jangan yang trus gaji tinggi leyeh-leyeh berperut sebesar tong kosong, duduk ongkang-ongkang dengan  arogansi tinggi bentakin orang kesana kemari. Jadi manusia biasa ajah lah pak, kita pasti akan cinta kalian juga.
 Justru kadang polisi yang berseragam baru itu lebih menyenangkan, down to earth, karena tingkat arogansinya belum keterlaluan dan mereka juga masih look fit non cholesterol, jadi kalo ada maling masih bisa lah saingan lari untuk ngejar.


Eh kok jadi curhat x_x
Tapi bukannya saya menjelek-jelekkan polisi indonesia, tapi yah jujur ajah, that's what happen in everyday life, so I'm just reporting it. Dan seperti semuaaaa orang bisa "khilaf", kepolisian mungkin juga bisa khilaf, jadi yaaaa mari kita pelajari ulang semua hukum dan aturan itu semua. Mari beneran kerja untuk kebaikan bangsa ini, gak gampang, tapi bisa kok, gak ada yang mustahil, asal niatnya tulus masyarakat juga pasti bekerjasama. Dan kalau kata Cowboy Junior gak perlu menunggu untuk jadi hebat, kita cuman perlu untuk memulai ajah!

Terlebih yang kulihat akhir-akhir ini juga lumayan memupuk harapan:
 Jakarta dengan Jokowi dan Ahok yang penuh gebrakan mereka.
PLN 123 dengan pelayanan bebas "tips"nya yang sigap dan SANGAT membantu.
Imigrasi yang formnya mulai digratiskan dan dipermudah birokrasinya sehingga bisa urus tanpa calo.
Telkom 147 juga membaik dan sigap tanpa tips.
Beberapa telah saya alami sendiri, dan beberapa kudengar dari testimoni orang lain namun itu bukti nyata bahwa Indonesia mulai berbenah, meski mungkin pelayanan bagus mereka baru berlaku di jakarta atau di pulau jawa, tapi heyyyyy itu sudah bagussssss bangetttt paling gak berubah dikit-dikit lama-lama toh jadi bukit ya gak?

Ayolah Polisi Indonesia juga bikin gebrakan! Suruh semua polisi diet. Lalu kasih giliran patroli rutin, ubah aturan menjadi "bebas tips" dan bebas sogok menyogok waktu tilang dll... Saya yakin pasti bisa, dan juga citra diri yang menyebalkan, arogansi tinggi dan mata duitan bisa hilang (eventually)

Semua orang bisa khilaf, yang penting kan apa yang kita lakukan sesudahnya, apakah kita berdamai dengan khilaf itu lalu memperbaiki diri, ataukah kita tetap melangkah dengan membuat koleksi khilaf-khilaf yang baru? Itu pilihan.
^_^


Komentar