GENGSI

Gengsi = Dignity/Prestige (Google translate)
Dignity:
The state or quality of being worthy of honour or respect: (Oxford Dictionary)


Baru saja saya membaca sebuah blog yang lewat di timeline FBsaya, sebenarnya saya sudah pernah membaca blog ini (entah kapan) namun karena akhir-akhir ini saya banyak bertemu dengan orang-orang besar-gengsi jadilah blog ini masuk lagi ke alam pikiran saya. : http://betbolgs.blogspot.com/2010/10/mengapa-anda-benci-chinese-orang-cina.html

Ada sepenggal paragraf yang sangat menarik perhatian saya:
Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang Amerika, orang Jerman dan orang Singapore, mereka sudah MAJU sekali pemikirannya. 
Tidak seperti orang Indonesia. Kalau YA yah sudah bilang YA, kalau TIDAK yah bilang TIDAK. 
Jadi tidak tidak ada yg tidak enak hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berantem. 
Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yg jelek. Inilah kelemahannya.

Budaya Indonesia adalah budaya yang penuh sopan-santun dan unggah-ungguh, namun seringkali budaya ini tercampur dengan sikap munafik dan gengsi itu tadi. Istilah lebih gaulnya mungkin jaim (jaga image).
Memang sih Image itu kudhu dijaga, tapi bukan bearti kita lalu menjadi pribadi yang tidak sebenarnya, mengatakan sesuatu yang bukan kenyataannya.

Ada kisah masa lampau, seorang teman meminta tolong kepada saya untuk terlebih dahulu membayarkan tagihan kartu kreditnya karena sudah jatuh tempo dan dia tidak punya rekening di bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut. Tagihannya ga seberapa jadi takut kena charge tambahan yang mahal untuk pembayaran antar bank dll.... banyak deh alasannya. Karena persahabatan, dan kebetulan waktu itu saya memang didepan komputer memungkinkan untuk dengan cepat melakukan pembayaran, okay saya bantu.
Apa yang terjadi? Berbulan-bulan kagak dibayar saudara-saudara! Sampai saya lupa, lalu begitu ingat saya tagih dan dia minta nomor rekening namun ada 1001 alasan ngantil dibelakang pertanyaan itu yang intinya ya tetep belom bisa bayar! Sampai dia merit !! Lalu setiap kali ngomong mau bayar, tapi setiap kali itu pula juga kagak terealisasi haha.
Sebenarnya untuk ukuran nominal duitnya gak seberapa, tapi untuk ukuran kredibilitas...hmmmm sesuatu!
Alasan terakhir adalah,
"Kalau nanti buku rekening saya dicheck istri lalu ditanya itu duit apaan matilah"
Tanda tanya besar muncul dikepala saya, what????? Ora mudheng aku!
Lah sama istri-baru dia juga pasang gengsi!!! Oalah masbroooo.... lah kalau ditanya tinggal jawab:
Iya dulu pernah hutang bayar kartu kredit sama aniex dan lupa belum bayar, beres toh.. wong memang begitu adanya. Kecuali kalau diawal-awal hubungan kalian sudah penuh bertabur gengsi dan sedikit manipulasi, I don't know... it's not my place to judge, tapi misalkan kamu (you know who you are) baca blog ini, bertobatlah nak, bayarlah!! haha.
Lain kalo misalkan diawal memang saya mau memberikan, ya gak mungkin trus kemudian hari kutagih, wong memang niatnya ngasih, tapi kalo awalnya pinjam? Ya kutagih lahhhh... as simple as that right?

Sedangkan, kadang sikap apa adanya di masyarakat sini justru kena cibiran tidak sopan dan tidak pantas! Aha!
Saya kalau ada yang gak berkenan ya memang langsung mengeluarkan kalimat langsung ke orangnya, lah... kalo memang kalimat saya ataupun penilaian saya ada salahnya, ya ngomong balik langsung ajah ke saya and I will accept that (meski dengan dongkol dan butuh beberapa hari untuk mendinginkan, but heyyy saya juga manusiaaaaaaa kecuali kalo kakiku ngawang wajahku bersinar-sinar dan saya punya sayap putih nan indah, baru deh saya gak bisa emosi atau dongkol!) Tapi yaaaa bukankah begitu kalo adult socialize?

Most of my inner circle friends are so different from myself.
Ya, sebut ajah siapa? Ina.... duhhhh sering banget ama ibu satu itu beda pendapat, dongkol-dongkolan dan berdebat... tapi ...yaaaaa... nanti balik-balik sendiri kalo udah waras...
HW? Bwahahahahhaa dia sih gak terlalu banyak beda pendapat sama diriku tapi cuek bebek nya kadang bisa bikin ubun-ubun memanas... ketika kau bersemangat GR tentang seorang cowok yang pdkt, cerita ke dia dengan berapi-api dan dia akan merespon: Cuman kebetulan gak usah ngarep aku ngomong kalian jodoh. Duh.... abis naik ke awang2 langsung jatuh mak-gedebok! However... it's been..... hmmm... 17years of friendship and still counting...
Siapa lagi yah... Ohhh si tacik! Sama makluk satu ini malahan.... kita berantem pas trip ke Australia! bwahahhahahaha.... aku bilang langsung ke dia: Kamu kumaafkan tapi jangan ngajakin ngomong dulu! Aku masih sebel ! Dan dia nurut, tapi ya tetep sepanjang trip adaaaa ajah kita gak sejalan-sepikirnya ... ....yaaaa itu kan indahnya pertemanan, berantem dan baikan, menegur dan ditegur, mengomel dan ngomelin balik, panas hati lalu dingin dan panas lagi... thats the harmony!!

Saya menulis ini bukan bearti saya orang bebas gengsi juga, ingat: Saya nginjak tanah! Bukan malaikat!
Tapi, mari yuk kita meminimalkan gengsi masing-masing karena sebenarnya gak ada yang baik sih dari gengsi, atau ada yang bisa membantu menjelaskan fungsi dan kegunaan gengsi? Silahkan ! Tapi untuk saya pribadi, saya akan memilih mengikis gengsi demiiiiii damai di bumi #edisiSokPatriotik (*padahal ngomong begini dengan gengsi juga hahahaha)

Jika ya, hendaklah kamu katakanyajika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.


Malam!!

*ini blog ditulis disela-sela lembur mendadak nulis jadi kalo ada typo harap dimaklumin malas ngedit haha










Komentar