If God wants to ...

Malam bloggers!

Lagi di Lombok masih dengan edisi tour-companying my two elderly Uncle & Aunt. Meskipun lelah dan selalu roaming tentang bahasa, tapi saya merasa bahagia sih bisa menemani mereka dan mereka SANGAT bahagia!

Banyak komentar muncul (biasaaaaaaa ), lalu tokomu gimana? Enak banget jalan2 mulu!
Maybe for some people I look too care free, well..... in my term, I put it as: family come first. Cari duit dan toko bisa lah di handle sambil jalan (buktinya juga masih jalan itu toko without me being around kannn hihiihi) dan nanti di check pas balik dehhhh, sedangkan mereka ini belom tentu 20tahun sekali datang ke Indo, dan mereka udah umur berapaaaaaaa? Kalo gak ada temennya lebih kasihan! Biarlah anjing menggonggong hihihihihi

Di Lombok, surprisingly banyak banget yang masih native speakers Hakkafa, it's been yearssssss sejak aku mendengar bahasa hakka sih, lebih tepatnya sejak kungkung meninggal sudah jarang sekali dengar orang ngomong hakka dengan lancar. Another surprise, meski aku gak bisa ngomong dan gak ngerti 100% but I can comprehend them!!! #prestasiBanget

Lalu gedung Hakka lombok WOW sekaleeeeee, gedheeeeenyaaaaaa TOP!
I suppose gedung ini adalah rumah Hakka terbesar se Indonesia, or maybe sedunia deh! Dan mereka rukun sekaliiiiiii, salut sama pak Ketua Liu Han Chiang!

Lalu..... agak malaman, barulah Youth Hakka Lombok muncul ke permukaan, mereka "menculikku" dari antara seniors dan kita hang out cantik di kafe yang ternyata kopinya cukup lumayan loh! Ngobrol kesana kemari muncul statement : Kenapa yah banyak anak Hakka telat kawin?

Obrolan kita kok topiknya dalam banget (dan itu ituuuu lagi yahhhh?) tengah malam pula hahahaha.

Kita berusaha meng-sum-up, cewek Hakka sih pinter2, semua-semua bisa, mulai dari kerja, ngidupin keluarga, ngelayani suami dll dll. Frankly said, Hakkamoi usually trained and prepared to serve our husband!
Angguk2 kepala tanda setuju, lalu kutambahin: lah iyahhhh mamaku ajah nih contoh nyata wanita Hakka bangetttttt, pagi jam 4 bangun ke gereja doa pagi, pulang gereja jogging sambil ke pasar, lalu pulang masak atau coordinating helper untuk masak, then buka toko. Dulu kalo jaman kita2 masih kecil, pokoknya semua anak kenyang dulu baru dia buka toko.

Ini kalo di Alkitab nih, mamaku dapat gelar award wanita Amsal 31!

Lalu, sepulang dari hangout saya mention kalimat tadi ke group ladies Doers, dan ada statement  tambahan: jadinya cowok2 pada keder gituh karena status kita sebagai ketua?

Hmmmmmmmmm, I'm not totally 100% agree, tapi reality check memang banyak yang begitu hahaha. #uglyTruth
Saya pernah mention beberapa kali di earlier blogs, lelaki yang cukup punya nyali untuk approaching itu bisa di kategorikan dengan dua group majority:
 either SANGAT mapan (owner of something, the real owner bukan yang cuman pewaris penerus yah) dengan umur yang jauuuhhhh lebih dewasa,
atauuuuuu younger gentleman yang cukup punya good self-esteem and maturity also capability to handle women like us.
Lalu kenapa gak ada yang jadi dari banyak kandidat ituh?
Karena beda umur? Haisss.. age is just numbers....
Let's remember, again and again, bahwa jodoh, kelahiran, kematian itu adalah rahasia ilahi yah, God still in control, gak mungkin kalo memang jodoh lalu bisa gak kejadian deh, kalo memang belom yah sabar ajah bacain blog saya
atau sekalian jangan dibaca daripada komplain melulu bwahahhahaa.


Ini belok kemana ya tohhhh.... back to the topic, apakah benar karena efek "we can do all things" ini lalu jadi alasan pembenaran untuk "telat kawin"?
I don't like this word telat, meskipun I admit kalo compare to the average, yes saya telat banget! Bahkan saudaraku dari China ketika nanya: ayooo kapan kamu kawin?
me: nanti ada waktunya Tuhan yang aturrrr!
Tapi kapannnn? dari dulu jawabannya sama begitu terussss. #jleb
*sambil tersenyum bersahaja* Tuhan itu baik loh Kudjang, jadi kurasa gak mungkin gak dikasih, pasti dikasih yang baik deh, waktunya kapan yah itu misteri hanya Tuhan yang tahu, semoga ajah secepatnya, kalaupun belom yah tetep Tuhan itu baik.
Mereka diam!
*saya langsung berasa bangga dengan diri sendiri yang sok bijak banget hahahaha

Waktunya kapan? Hanya Tuhan yang tahu.
Kalau kalian baca kisah-kisah kitab suci, nothing extravagant come easy.
Abraham waiting sampe umur 100 baru dia punya anak.
Yusuf beberapa puluh tahun "merana" baru jadi penguasa Mesir.
Ruth jadi janda dulu baru ketemu the One, yang menjadikan mereka honored to be listed as one of Jesus' ancestor.
Yakub menunggu 7tahun kali dua untuk dapatkan Lea n Rahel.
Dan banyak lagi kisah lainnya.

Tapi satu hal yang pasti dari semua adegan menunggu itu, mereka waiting for God's promises fulfilment diligently! They don't just living in despair and desperation, they keep on working and productive in total trust to God! That's what I'm doing now, people! #notedthis!
Apapun yang mau dikatakan, bagaimanapun orang akan menghakimi, saya tetap keukeuh: Tuhan itu baik, and I trust Him. Bahkan kalo boleh mem-plagiat sedikit, I will follow Sadrak, Mesak, Abednego dengan berkata:

Daniel 3:16-18Easy-to-Read Version (ERV)

16 Shadrach, Meshach, and Abednego answered the king, “Nebuchadnezzar, we don’t need to explain these things to you. 17 If you throw us into the hot furnace, the God we serve can save us. And if he wants to, he can save us from your power. 18 But even if God does not save us, we want you to know, King, that we refuse to serve your gods. We will not worship the gold idol you have set up.”

Underline the sentence: if he wants to!

If God wants to, I will get marry soon people! haha ^_^
Good night!


Komentar