Panggilan ke-3

Dua hari Treasure Women Conference lalu bersambung dengan connecting time kemaren, semua masih berbicara tentang hal yang sama COMPASSION!
Panggilan untuk kembali ke kasih mula-mula, kasih seperti Tuhan yang meluap dari hidup yang penuh di dalam Tuhan.

Sering banget kan yah, apalagi di dunia sekarang ini, kita melihat tapi tidak benar-benar melihat, kalo di inggris-inggriskan: Look but not See!
Scrolling instagram pictures and tap twice on lots of photos, but we didn't really see what's inside the picture (sssttttt setelah saya dengar khotbah di TWC tentang this part, saya jadi agak pelit Like bwahhahaha)
Lalu kisah yang diangkat oleh Christine Caine waktu itu adalah kisah ketika Yesus diundang ke rumah Simon orang Farisi dimana disana beliau di urapi oleh seorang perempuan berdosa yang kalau saya artikan kalimat ini jadi: perempuan pelacur.
Berikut saya kutip ceritanya yah... buat yang kali2 gak familiar dengan kisah ini:

* Lukas 7:36-50
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
7:39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
7:40 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru."
7:41 "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
7:43 Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
7:44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"


Biasanya kita membaca kisah ini akan fokus kepada bagaimana hancurnya hati wanita ini yang berusaha memberi yang terbaik untuk Tuhan.
Namun Christine Caine (ooohhh I loveeeee this woman!) kemarin membawa kami melihat dari sisi yang berbeda.

Pertama, Tuhan Yesus diundang ke rumah Simon orang Farisi (orang Farisi kalo sekarang mungkin gampangnya di ibaratkan ajah semacam Pastor atau Diaken gereja gituh kali yah, pokoknya orang yang mengerti benar tentang Hukum Taurat lah) dan pelacur itu bisa masuk ikut gabung bersama jamuan makan itu. Hmmmm.... kalau ada pelacur kenamaan yang mendadak masuk ke sebuah pesta di rumah pendeta gimana seharusnya reaksi orang? Menghalangi, melarang atau mungkin menanyakan apakah dia ada bawa undangan. Tidak disebutkan bahwa wanita ini termasuk dalam daftar undangan sih...Lahhhhh tapi kok bisa ini cewek masuk dengan enaknya?
Jangan-jangan, ini perempuan adalah regular-guest rumah itu sampai-sampai pegawai dirumah itu sudah hafal dan cuman bergumam "here she is again!" lalu membiarkannya masuk dengan mudah tanpa halangan?

Kedua, Simon ini mengundang Yesus, Tuhan semesta alam ada didekatnya lohhhhh tapiiiii dia sibuk memikirkan hal-hal gak penting yang bernada judging tentang orang lain. Padahal, dirinya sendiri ajah belum tentu bebas dosa atau kalo mau lebih "kasar": bisa jadi dia juga sering 'pake' itu cewek sampai2 ada pelacur yang bisa dengan gampang masuk ke rumahnya? #eh

Bukankah kita seringkali bertindak mirip dengan Simon?
Kita mendekat ke Tuhan, kita tahu kitab suci isinya apa, tapi kita gagal melihat Tuhan di hidup kita dan sibuk untuk mengomentari dan menghakimi orang lain, padahal diri kita sendiri ajah sudah pasti bukan sin-proof jugah. (entah bagaimana kalian tapi saya sering begini #confession.)
Saya adalah orang yang punya level empathy cukup tinggi, kalau ada yang sakit atau susah saya bisa merasakannya lebih dalam, sampai sama teman-teman saya di stereo-type terlalu gampang mesakne. Alhasil, saya sering tertipu! Haha... Bukan prestasi yang patut dibanggakan sih, tapi karena sering menolong "hanya karena kasihan" namun lalu tertipu dan dimanfaatkan, saya mengembangbiakkan kebiasaan untuk melihat sesuatu lebih secara logika instead of compassionate.

Lalu kemarin saya tertampar haha, the good Samaritan story mentioned. Kisah lama yang sering sekali dikhotbahkan bahkan mungkin kita sampai hafal di luar kepala. Namun, kemarin saya point out satu kata yang menjadikan kisah ini punya esensi berbeda: Uncounted.
Orang Samaria waktu itu adalah golongan orang-orang yang tidak diperhitungkan dan bukan juga golongan orang beriman.
Kenapa Tuhan Yesus memakai orang Samaria itu jadi lakon? Bahkan disitu disebutkan bagaimana orang Samaria itu sangatttttttt berbelas kasihan secara nyata.
Begitu pula ketika membuat mujizat 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan lebih dari 5000 orang. Ingat, yang dihitung dalam nominal 5000 itu hanyalah laki-laki saja, tapi siapa yang 'menyumbangkan' 5roti&2ikan itu? Anak kecil yang juga uncounted!

Tuhan sepertinya memang hobby yah memakai this uncounted group.
Di satu sisi saya relieved karena sering sekali saya dimasukkan kategori "uncounted" inih.

Disisi lain saya harus lebih berkaca dan berjaga-jaga untuk tidak berkiblat pada sikap Imam, orang Lewi ataupun orang Farisi yang didalam contoh perumpamaan itu. Karena terbiasa dengan aturan dan hidup "kudus", lalu meng-eksklusifkan diri tidak bergaul bahkan memandang rendah orang yang belum "suci".
Karena tidak mau terlihat bodoh atau dimanfaatkan, kita selalu berkata tidak kepada orang yang meminta tolong. Karena tidak mau kecemplung dalam masalah orang lain, atau takut bahwa itu hanya tipu-tipu, kita membangun tembok yang tinggi lalu menghilangkan compassion factor from our heart dan memilih "bermain aman" ajah.

Image result for callTadi pagi ada teman gereja yang sedang berduka, di rumah duka gembala kami menceritakan tentang panggilan. Dalam hidup Kristiani kita punya tiga panggilan,
1. Panggilan untuk percaya Yesus sebagai Juru Selamat.
2. Panggilan untuk melayani
3. Panggilan untuk pulang ke rumah Bapa.

Saya percaya kita sebagai orang Kristen sudah pasti "lewat" fase panggilan 1, tapi untuk menjalankan panggilan kedua, kita perlu dibentuk lebih dan lebih lagi menyerupai Yesus sendiri, dengan character lemah lembut, rendah hati, Godly compassion level etc (name all the fruit of the Spirits)
Karena kalau tidak dengan sikap hati yang benar pelayanan kita sia-sia.
Dan bila kita melakukan hanya untuk terlihat religius/saleh, kita kurang lebih bercermin dengan gambar diri si Imam, Lewi dan Farisi yang disebutkan diatas.

Roh Kudus akan bekerja bila kita melangkah dengan kasih, dan kita mengasihi karena Tuhan Yesus sudah terlebih dulu mengasihi kita.

Jadi, penuhi panggilan pelayanan kita dengan kasih. Be compassionate too!
Supaya bila tiba saat panggilan ketiga itu datang kita dapat mendengar Tuhan berkata:
Well done my daughter!

**Atau ada yang mau skip gak pelayanan? Jadi abis panggilan 1 lalu express lompat ke panggilan 3?

You decide! hehe ^_^






Komentar