Bukan pemberani

Ada satu kalimat yang sering dikatakan orang padaku tapi tiap kali itu disebut saya hanya bisa tersenyum tanpa komentar lebih lanjut.
"Kamu ini nyalinya besar yah!"
"Kamu ini pemberani yah!"

Memang saya ada beberapa kali traveling alone (yang menurut orang cukup sering, sampai di stereo-type tukang jalan sendiri) dan biasanya itu adalah alasan paling sering yang membuat kata "berani" itu muncul. Tapi apakah saya benar-benar berani?

To be honest, I'm not haha. #confession

Kalian sih soalnya gak ngeliat ketika saya nangis di halte bus di tengah kota Macau setelah nyasar selama 3jam lebih dan ditolong sama sopir bus kota yang baik hati. Ahhh, kalau kalian ngelihat sebentarrrrrr ajah cara nangisku waktu itu, 100% akan lebih terharu dari nonton sinetron dehhh!
>>>Kisah ini lagi yang disebut yah? Haha, karena itu pertama kalinya saya traveling really-alone, dan sukses nyasar di negri dimana "membaca saja saya susah" !

Saya terlahir pendiam (please don't laugh!)
Tapi beneran, saya jarang nangis, telat ngomong dan waktu sudah bisa ngomong pun jaranggggggg banget ngomong sampai-sampai Gyu2 PoHwa (alm) pernah menyuruh mama untuk membawa saya ke dokter supaya di check, ini anak bisu kagak sih?!
Saya juga penakut! Good mix banget ya toh? Saya ingat benar ketika dulu disuruh maju ke depan pimpin doa, saya lari pergi untuk tidak kembali lagi! Haha
Ehhhh abis itu ngompolan pisan! Dan menambah panjang daftar my weaknesses : lemot, bad-at-directions dan clumsy.
Ngompol sih sudah disembuhkan dengan mujizat jadi beres deh, namun saya cukup sadar saya kurang bisa hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan cepat otak, logika dan movement atau apalah itu namanya keseimbangan otak kiri dan kanan.
Kemarin waktu hangout ada seorang teman yang menyuruh saya menirukan gerakan jari-jarinya. Saya langsung berkata TIDAK MAUUUUU!
Karena saya tahu, dulu waktu kelas aerobic ajah, semua udah muter ke kanan aku masih di kiri, tubrukan mulu!

Lalu kenapa saya yang pendiam, penakut dan tukang nyasar kok bisa berani untuk traveling alone?

Kejadian pertama dulu sih karena terpaksa! (Rencana Tuhan bangeeeeet khan?! DIA selalu punya Cara ! #fakta)
Ketika udah rencana pergi berempat dan sudah sangat excited menunggu hari H namun ketiga temanmu turned you down by canceling all, disitulah saya tahu semangatnya supporter Persebaya ketika nekat berangkat naik apapun demi melihat teamnya main! Saya nekat tetap berangkat!

Awal alasan nekat sih karena sebel dan sok, "ini nih.. kalian cancel pun saya akan tetap berangkat" #harapMaklum waktu itu masih muda jadi ego tinggi xixixixi
Tapi aslinyaaaaaa, jantung dag-dig-dug-deg-dog-duerrrrr! Bahkan kalau di novel-novel ada adegan ketakutan sampai dideskripsikan kaki tangan gemetaran, itu saya banget waktu itu!

Berawal dari nekat, jadi doyan!
Why?
The secret sauce is: karena ketika saya totally alone, disitulah Tuhan itu berasa SANGAT nyata!
Jadi, setelah satu trip yang kalau didefinisikan oleh kebanyakan orang "kurang sukses" karena banyak nyasarnya. Tapi saya sendiri sangat bahagia merasakan bagaimana kreatifNya Tuhan memakai  beraneka cara untuk membuat trip saya menyenangkan, saya jadi keranjingan "mengandalkan Tuhan!"

Jadi wahai handai taulan, sanak saudara yang selalu over-rated me-labeli saya dengan kata pemberani, mungkin kalian perlu mengkoreksinya sedikit, karena saya bukan pemberani, saya hanya trusting God hahaha. Jadi instead of berani, seperti yang pernah diajarkan oleh Ps. JR, let's call this: Beriman!

Malam!

"God can do anything, you know - far more than you could ever imagine or guess or request in your wildest dreams!" (Ephesians 3:20 MSG)








Komentar