Hidup Bergaul dengan Allah

Biasanya apabila ada berita tentang pesawat yang hilang, kita mengikuti beritanya tapi gak sampai benar-benar memahami seberapa mengerikannya, sampai hal tersebut terjadi di keluarga kami.
Benar apa kata pepatah, kita tak akan pernah benar-benar mengerti sampai kita mengalaminya sendiri.

Minggu 28 Desember 2014, pagi hari saya masih ngobrol ringan sama mama dan juga beberapa teman lewat BBM, tanpa menyadari bahwa sepupu saya Ria Ratnasari sekeluarga ada di dalam pesawat naas tersebut. Begitu tau dan confirmed kalau Ria ada didalam pesawat itu, kakiku lemas langsung ndeprok di tangga rumah dan nangis seharian. Mama papa khawatir kalau Susuk (uncle) bakalan shock, mengingat Susuk jantungnya pernah di-ring, mereka berdua langsung melesat ke rumah Susuk, saya diajak dan menolak "besok ajah aniex kesana pa"

Minggu kelabu di penghujung tahun.

Ria adalah sosok sepupu yang paling dekat denganku. Kalau dalam strata chinese dia adalah TangMei, saudara sepupu perempuan dari keluarga papa yang secara hubungan darah lebih dekat.
Dan memang saya lebih dekat dengannya karena kami pernah dibuang ke China berdua, tidur sekamar, setelah saya lulus kuliah dan kerja pun kita tidur sekamar di rumahnya di Surabaya.
Kita tumbuh bersama, shopping, karaoke dan tidur bersama.
Setelah saya pindah ke Caruban, kita jarang ketemu tapi begitunya saya nginap di surabaya selalu kita ngobrol sampe subuh.
Kita sering bertengkar kecil juga engkel-engkelan gak penting. Tapi ya udah, beberapa saat ya toh  akan baik lagi. Hampir semua teman surabaya saya pun tahu Ria, soalnya kalau mereka menjemput ke rumahnya, di Panjang jiwo situ, Ria akan juga dengan ramah menyapa dan ngobrol dan gak jarang kita lalu pergi bareng.

Pertanyaannya: Kenapa orang semanis dan sebaik Ria harus mengalami hal demikian tragis?

Pertanyaan KENAPA ini tidak akan habis ditanyakan, inilah yang disebut misteri ilahi, hanya Tuhan yang tau kenapa, yang aku tahu sih God is good and HE knows best. Pasti ada rencanaNya yang indah dibalik ini semua.

Bacaan Alkitabku hari ini kebetulan ada di Kejadian 5.
Kisah silsilah yang biasanya kubaca sambil lalu (*sorry Lord) soalnya memang benar-benar gak hobby begituan #eh
Si A memperanakan si B lalu hidup 800 tahun lagi lalu ia mati.
Begitu seterusnya dengan si C dan D sampai Z.

Di jaman itu rata-rata manusia masih hidup 600-900 tahun lebih, tapi ada satu hal  yang menarik.

Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah.
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. -Kejadian 5:21-24-

Diantara orang dimasa itu, Henokh hanya hidup sepertiga waktu mereka!
Henokh adalah pribadi yang tidak diceritakan di kisah lain tapi tagline hidupnya sangat menakjubkan: Hidup bergaul dengan Allah.

Ketika membaca kisah ini saya sedikit lega.
Meskipun dalam hati masih ada sebersit harapan kalau-kalau Ria terdampar di pulau dan selamat.
Kalau-kalau dia hanya hilang ingatan sementara jadi belum bisa menghubungi kita.
Harapan akan adanya mujizat masih selalu ada, karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Tapi bilapun Tuhan memanggil Ria, saya tahu bahwa Ria akan ada di Sorga, karena Ria adalah seorang yang "hidup bergaul dengan Allah".
Ya, saya sangat yakin akan kadar cinta Ria pada Tuhan Yesus.
Saya pun sangat yakin Tuhan sangat mengasihi Ria dan keluarga.

Jadi apapun yang terjadi, you are in a good hand my dear sister....
Tuhan tak pernah salah atau keliru.

Selamat Siang!




Komentar