MEGALOMANIA

u2"Drop of megalomania, twitch of generosity, dash of self-promotion and deep fear that these songs that we’ve poured our life into over the last few years mightn’t be heard."    - Bono U2 -

 Kalimat yang saya quote diatas adalah kalimat Bono yang sedang meminta maaf karena perlakuan mereka, U2 (dan juga Apple) yang meng- auto-insert their song into our iTunes library. Setelah saya membaca berita ini, langsung sih saya check iPhone dan taraaaaa memang ada satu album U2 Songs of Innocence, 11 songs, 48minutes. Dapet album U2 gratis sih for me ok ok ajah (happy malah) tapi ternyata itu tergolong tindakan yang dicibir banyak kalangan.

Saya cukup salut dengan jiwa kesatrianya si Bono yang mau mengakui bahwa ada setetes Megalomania dalam tindakan mereka.

MEGALOMANIA : a psychopathological condition characterized by delusional fantasies of power, relevance, omnipotence, and by inflated self-esteem.(wikipedia)
Kalo menurut Google Translate akan jadi: penyakit gila yg mengkhayalkan dirinya seperti orang agung.
U2- Songs of Innocence Album Cover

Haha, Google translate always straight forward!

Tapi sebenarnya, apa yang dilakukan oleh U2 itu adalah hal yang sangat..... Biasa! Saking ajah dia menyandang nama besar di industry musik yang somehow kurang cocok untuk U2 bagi2 album gratis,  kesannya kok takut gak laku banget.
Padahal kalau urusan megalomania, saya rasa kok pasti ada di diri setiap orang, cuma kadarnya banyak atau tidak ajah. Kita sebagai pribadi kan suka juga dipuji? Dianggap hebat? Dikagumi?
Lebih-lebih saya yang dicap sebagai sanguin sejati, saya punya tendensi untu selalu jadi centre-of-attention, menarik semua perhatian pada diri saya sendiri, dalam satu hal itu bagus tapi hal lain mungkin kurang tepat. Thank God saya masih punya teman-teman yang realistis dan menegur secara langsung kalau saya kumat hihi.

Tapi memang kenyataannya begitu kan?

Jaman sekarang sangat gampang menjadi pribadi yang disukai semua orang, tapi tidak mudah untuk menjadi dirimu sendiri!

Entah hal ini berlaku bagi semua orang atau tidak, tapi itu terjadi pada saya. 
Saya cukup beruntung karena punya teman-teman dekat yang cukup realistis yang menerima saya apa adanya, jadi...gak cuman baiknya doank lalu kalo pas jeleknya bye-bye ditinggalin. Ada sih yang beberapa menghindar karena saya tegur keras, tapi yaaa itukan pilihan dan selera, meskipun saya menegur maksudnya baik, tapi mostly nadanya sok bossy dan merasa saya paling benar haha.
Lalu, kalaupun my stubbornness kumat, mereka akan diam dan memaklumi dulu, mengkoreksi kemudian, karena toh dengan tabiatku gak ada gunanya ngelawan pas lagi hot-hotnya #myflaws.

Sekarang yang banyak terjadi, tokoh-tokoh agama yang lebih "dianggungkan" dibandingkan Tuhannya sendiri. Melihat realita inilah mengapa saya jadi mikir, memang yah manusia itu maunya sak-karep-e dewe sak-menang-e dewe. 

Padahal kalau rumusannya dari Atas sono:
“Whoever exalts himself will be humbled, and whoever humbles himself will be exalted” (Matthew 23:12).

Dengan kejadian U2 meng-gratiskan albumnya, ya firman ini nyata adanya, bukan pujian yang didapat malah caci maki bahwa album ini kualitasnya sama dengan harganya, which is free, jadi kalau jelek ya udah dimaklumin kan gratis. .. kasihan amat kan...

Jadi, marilah kita lihat diri sendiri masing-masing, apakah bibit2 megalomania berkembang subur di diri kita?

Semoga tidak.

^_^
Have a nice weekend !















Komentar