Well Done Goto!




Goto, who converted to Christianity in 1997, also spoke of his faith in the context of his job.
"I have seen horrible places and have risked my life, but I know that somehow God will always save me," he said in May.
http://us5.campaign-archive1.com/?u=a87e96cdbd58b4e04cbbe8576&id=f9fb5632cf&e=2cb2d2ca85


Peperangan selalu mengerikan, jangankan peperangan, kemarin ketika saya naik pesawat terbang tidak terasa tiba-tiba air mata saya mengalir deras tanpa sebab pemicu yang jelas dan tak terkontrol.
Namun, deep down saya mengerti kenapa saya menangis, ya, karena teringat Ria dan keluarga yang hilang 40 hari yang lalu, dan dalam diri saya otomatis sedih ketika mengendarai pesawat dengan brand yang sama.

Lalu membaca kisah Goto dan saya menitikkan air mata juga! Rasa empathy nya dan pengorbanannya untuk kembali kepada temannya yang membuat dia akhirnya juga ikut meninggal, saya bisa memahami kenapa dia melakukan itu.

Dunia sekarang ini dimana rasa empathy yang tinggi sering diartikan sebagai "kebodohan", kayaknya memerlukan lebih banyak orang seperti Goto. Karena Tuhan Yesus pun melakukan sebuah pengorbanan dengan menyerahkan nyawaNya dikayu salib untuk dosa yang tidak pernah diperbuatnya semua karena kasihNya pada manusia.

Couldnt say more than: Well Done Goto!



Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. -Roma 5:7-8-



Komentar