Cinta Uang


(10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 1 Timotius 6:10


Ayat ini sering kali saya dengar dan saya sangat mengamininya, namun saya baru benar-benar menyaksikan "kebengisan" si uang dalam kurun berapa hari ini saat berkecimpung di Crisis Center.

Menyaksikan bagaimana anggota keluarga saling sikut, menjelekkan satu sama lain demi uang "warisan-asuransi" ternyata bisa bikin mual loh! (serius ini!!)
Gontok-gontokan gak jelas rimbanya padahal duitnya ajah belom keluar loh, bagaimana nanti kalau keluar? Dan lagi, apakah mereka gak memikirkan itu adalah "uang-panas"?

Tetua (entah siapa saya lupa) pernah berkata: Inget-inget yah, jangan pernah rebutan uang warisan! Kerja yang bener, bikin warisan sendiri gak usah iri ataupun dengki karena warisan!
Lalu beliau menceritakan bagaimana hidup saudara-saudaranya yang dulu memakai uang warisan dengan semena-mena dan berujung hidupnya tidak sejahtera malah berantakan dan kekurangan.

Well, saya tidak akan mengomentari tentang sebab-akibat ataupun superstisi tentang uang warisan, namun... HELLOOOOOOO ini baru 44hari sejak mereka menghilang dan sebagian mereka pun jasadnya belum ketemu, emang gak bisa yah nunggu nanti gituh baru berantem? #eh.

Kemarin waktu breakfast di hotel (ya, untuk keluarga korban masih disediakan hotel kalau ke Surabaya) seorang keluarga korban, mendadak duduk di depanku dan mulai menjelekkan kakaknya, jujur sumpekkkkk polllll dengerinnya! Meskipun terkesan tidak sopan, saya lalu memotong kalimat beliau untuk pamitan pergi keluar soalnya ada janji sama teman, ternyata oh ternyata, Susuk dan Sukmeku (papa mamanya Ria) juga sudah males dengerinnya, jadilah mereka berdua ikutan pamitan lalu nganterin saya ketempat janjian.

Padahal kalau dipikir-pikir, emang bisa damai yah hidup, kalaupun dengan uang yang banyak, tapi tidak rukun dengan saudara?

Kemarin sewaktu ngobrol-ngobrol kita juga sempat ngobrol tentang:
Kira-kira barang-barangnya semua penumpang itu dikemanain yah? 
Karena kami yakin tas-tas mereka pasti masih utuh deh, dan ...mereka tujuannya Singapore, jadi ...errrrr.....pastilah banyak Singaporean Dollar didalam sono.
Sebagian dari kami ada yang berujar: Ya pasti itu sudah "dipanen" lebih dulu
Sebagian lagi ada yang nyaut: Loh jangankan dilaut, kalau kejadian di darat ajah jatuh dari motor siapa yang ditolong duluan? Tas nya! Ditolong tapi trus sekalian dalamnya "diselamatkan" dikantung masing-masing.
Duh!
Meskipun kalimat-kalimat itu terkesan berburuk sangka, tapi memang sih saya beberapa kali mendengar kisah korban kecelakaan yang justru yang ditolong terlebih dahulu adalah tasnya, lalu isinya raib, jadi ......yaaa.... sah saja kayaknya kalau mereka punya mindset yang demikian.

Jadi, kayaknya tentang urusan duit ini memang kita harusnya lebih hati-hati dan bermawas diri masing-masing, saya menulis blog ini pun bukan bearti saya trus kebal akan godaan cinta uang. Bahkan saya tergolong orang yang Mata Duitan juga loh! [[ Termnya disini karena saya lumayan rajin mencari uang (meskipun juga rajin membelanjakannya sih #eh).]]
Tapi intinya itu, yuk kita mencukupkan diri dengan apa yang ada, jangan gara-gara uang rusak semua. 

(5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Ibrani 13:5

 (10) (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. Pengkhotbah 5:10










Komentar