All Things New






Tahun 2014, Treasure Women Conference mengangkat thema "All Things New", dan memang betul, Tuhan menjadikan segalanya baru.



Otakku menyimpan data bahwa 2007 adalah tahun pertama aku ikut di TWC, namun setelah bongkar-bongkar FB, ternyata tahun 2008. TWC pertama yang aku hadiri berthema: Endless Possibilities, lucunya Tuhan mengatur sedemikian rupa sehingga saya bisa mengalami pengalaman "Endless Possibilities". Salah satunya ketika tak lama setelah itu, sebut saja Dono, naksir diriku dan belain datang ke Indo lalu beliin tiket untuk saya (tiket SQ booo) ke Sydney untuk dikenalin keluarganya. Dia seorang dosen uni terkenal dan punya title itu tuh tiga huruf mahal PhD. Meskipun setelah melalui satu dan lain hal, hubungan kami tidak bisa  berlanjut jauh dan kita kembali menjadi tidak lebih dari seorang teman, tapi, bukankah amazing seorang gadis desa caruban bisa ngerasain mendadak ditaksir ama profesor? Saya sendiri ajah gak habis pikir sih, tapi yaaa itulah salah satu dari sekian banyak endless-possibilities yang Tuhan ijinkan saya mencicipinya. (Kalau mau diceritakan banyak sih tapi menurut survey cerita tentang ex-es akan lebih menarik, jadilah saya cuplik Dono ajah haha.)

2011 TWC - Love Never Fails
Conference after conference, I look back to the old me, and yes... I'm proud to say: I've changed!
Entah orang lain nyadar apa enggak, harusnya sih nyadar soalnya kemaren aku dengan sengaja bertanya ke pendetaku and yes he confirmed that I've changed a lot and even he added one word: rapidly.
Perubahan yang aku rasa sih perubahan kecil-kecil yang... errr... mungkin untuk sebagian orang tidak terlalu penting, but it means a lot to me. (dan sssttt.. oleh-oleh dari TWC -entah yang keberapa- tapi saya jadi bisa a little self-make-over dan pose better in taking pictures ;p)



2009 TWC - Stronger in Faith
I used to be invisible, nerawang gituh deh, teman-teman di SMA Malang PASTI banyak banget yang tidak tahu keberadaanku. Orang yang kenal diriku di Kosayu rata-rata hanyalah temen kost (itupun gak semuanya, secara kostku dua lantai dengan banyak kamar, yang masing-masing berisi dua cewek, lalu temen sekelas di kelas satu SMA, entah semuanya bisa tahu dan ingat diriku atau enggak, tapi coba dibilang: "itu tuh temennya Jessica yang kemana-mana selalu bareng", mereka biasanya langsung tahu !
Jessica memang primadona dan banyak yang naksir, jadi meskipun kita jalan bareng, keknya saya ini nerawang tembus pandang, jadi yang kelihatan cuman dia haha, dannnn waktu itu saya malu-malu pula gak banyak ngomong, komplit dah! Ada beberapa cowok yang mendekatiku, tujuannya satu: korek-korek info about Jess, dan saya adalah "jembatan" pdkt yang paling gampang kan?

Semua berubah ketika tahun 1998 saya dibuang ke China, mau-tidak-mau saya harus berubah. Saya mulai berani dan cukup PD untuk berinteraksi dengan banyak orang, saya mulai berani nawar barang dipasar, dan ketika di-pisuhi karena nawar terlalu murah saya bisa lari cengengesan hihihi, saya mulai baca buku lebih banyak biar pengetahuan nambah, biar nyambung kalo diajakin ngobrol.
Balik ke Indo, pindah sekolah di Surabaya, kemampuan bersosialisasi saya sudah 30-40%. Lingkungan baru dan gak ada kenalan sama sekali itu sangat mengolor diriku (stretching maksudnya cuman kalo dibahasa indonesia-logat jawa jadi mengolor :p) Aku belajar lebih rajin dan dapat ranking dua, langsung deh semua mata memandang, who is this little girl yang mendadak lompat tangga ^_^.

Setelah SMA kelar, lalu kuliah di kelas yang juga gak ada orang indonesianya sama sekali, kayaknya Tuhan ini bener-bener demen mengolor-ngolor diriku. Mau gak mau deh pasang senyum terbaik, menyapa kiri kanan dan trik terbaik masih: belajar ajah yang rajin nanti ketika dapet Distinction mark, you'll easily got the attention of the whole class !

Eh, kok jadi cerita biografi singkat yah, intinya disini year after year, Tuhan bener-bener deh mengolor-ngolor kemampuan bersosialisasiku, sedikit demi sedikit teman dan orang dari segala golongan, ras, suku, budaya dan umur serta kasta ada dalam lingkup pertemanan. Top of the list is : 2008, ketika diriku nekat brangkat sendirian ke Jakarta untuk ikutan TWC. Masih ingat waktu itu mamaku bilang aku edan (ahhh dia sih selalu begitu, that's part of my mom's job anyway haha) Tapi memang kalau dipikir-pikir aku waktu itu edan juga sih, ngapain niat dan ngebelain amat. Padahal I knew no one there, yang aku tahu cuman satu: Jeffrey Rachmat is the pastor, so it must be alright (kalau dipikir-pikir, iman gua pada JR keknya seukuran biji rambutan yah, gak kenal tapi bisa yakin banget hanya dari sekali dengerin khotbah hihi)

Dan benar, 2008 aku datang pagiiiii banget bahkan sebelum panitianya selesai tata-tata, setelah dibuka duduk nyempil di pinggiran dengan poni yang kependekan-motong dan rambut yang waktu itu lagi musim dilurusin ituuuh apaan namanya lupa. Tapi asli deh modelku keliatan banget kalo BUKAN orang Jakarta!
 I was shocked by how stylish they were. Sampai di satu titik ada cewek berambut pendek yang membalas senyumanku dengan ramah dan ngobrol deh....  selama dua hari itu, aku nempel banget padanya, the legendary Yoni Rotty I called. Rasanya ternyata nikmat loh! Since then I coppied the attitude, senyum kutebar kemana-mana dimana saja, I talked to strangers and made friends easily. Ada sihhhhh yang trus  "menipu", tapi apakah itu bikin saya kapok? Hmmm.. enggak juga sih, buktinya saya masih cengengesan kemana-mana. Prinsipnya kan asal kita punya niat yang tulus, ya udah, God will handle the rest.

Sebagian akan menilai saya kengangguran, karena belom tentu yang diramahin menyambut baik.
Saya pernah tuh maluuuu banget soalnya udah antusias menyapa seorang teman pake dada-dada dan teriak dari kejauhan, lalu dia cuman noleh sebentar berlanjut sibuk ngobrol lagi ama teman-temannya, langsung rasanya panaasss ini pipi maluuuuu kalo dikomik-komik kayaknya saya sudah digambar kejatuhan batu gedheeee.
Tapi apakah ini menyetopku untuk being nice? Not at all! Dunia ini butuh orang-orang "edan" seperti saya #eh...... Iya kan... lihat ajah dunia, tambah lama tambah gak karuan dan orang udah mulai gak peduli satu sama lain, apa salahnya kalo kita ramah dan menebar senyuman?

Asal gak ada udah dibalik batu loh yaaaaa....
Jangan ramah-ramah mendadak lalu ngotot minta ketemuan yang udah bikin orang tersanjung karena disambut sangat hangat, ehhhhhh nggletek ketika ketemu mau di prospek asuransi.... jengggg jengggggg ....

Do good, be nice, and keep smiling without hidden agenda!

PS: Aku ngomong begini jangan disimpulkan aku ini orang yang selalu menyenangkan juga loh yah, bisa marah juga loh, dan kalo si khilaf nongol, bisa juga kalimatku setajam silet yang bikin orang sakit hati. Tapi keep this in mind: People make mistake, kalau gak berbuat salah blasssss itu namanya Tuhan. Jadi tolong dimaafkan kalau ada salahnya :D

Lalu apa oleh-oleh dari conference kali ini?
Ada tiga point yang nyangkut dikepala:
1. I'm forgiven again and again, dan sekarang waktunya untuk bener-bener berubah.
2. Be more Courageous, and Obedient following God's lead.
3. Not just taking action, but do maintenance! (ini nih yang aku perlu belajar, maintenance!)
Dr. Robi memberi contoh orang yang mau nge-gym. Ada 5tahapan orang:
a. pre-contemplation, ini saat dimana kita "mulai" memikirkan untuk olahraga.
b. Contemplation, saat dimana benar-benar memikirkan untuk berolah raga
c. Preparation, apply gym membership
d. Action, taking the first step and really working out at gym
e. Maintenance, keep doing it regular basis.

Nahhhhh... masalahnya... seringkali dalam semua aspek hidupku, I stuck on point "d".
I do action, but the action last only several days *oucht*
Jogging ajah tuh contohnya, on and off banget dirikuuuuuuuuu ... benar-benar butuh pertobatan tingkatan rasul Paulus inih.
TWC kemarin bukan hanya membuka mata rohani, tapi juga mata-perjoggingan-ku.
Ketika Dr.Robi menantang untuk menuliskan goal-goal kita di journal, salah satu yang kutulis adalah:
Jogging regularly, be fit, sexy and slim due date: Christmas!


Dibawah ini juga aku tambahin gadget untuk scaling my weight, jadi biar sekalian bloggers bisa melihat dan hopefully menyemangati diriku untuk keep on track, let's be my sister keeper! Masak sih dari jaman behula pengin punya body slim, sampe sekarang masih montox begini-begini terus... let's do something new, move to the next level in order to be ready for bigger things, larger life that God has prepared for me.


Yeah... All things New!
















Komentar