Strength -JC Bulletin Aug11

Kekuatan, hhmm siapa sih orang di dunia yang suka menjadi orang yang lemah? Andaikan demikian, takkan ada kampanye-kampanye pemilu, takkan ada penguasa-penguasa/kerajaan-kerajaan bahkan mungkin takkan ada orang yang menggambarkan tokoh-tokoh superhero seperti yang selama ini kita lihat di komik-komik ataupun film. Ya, manusia pada umumnya selalu ingin menjadi kuat dan berkuasa, dan hal tersebut adalah normal adanya.

When the power of love overcomes the love of power, the world will know peace.” Jimi Hendrix

(Ketika kekuatan-cinta mengalahkan kecintaan-pada-kekuasaan, dunia akan mengenal damai.)

Dalam kutipan ini saya menyadari satu hal: kecintaan manusia pada kekuatan/kekuasaan juga merupakan salah satu penyebab mengapa manusia tidak bisa hidup damai!  Hidup sebenarnya simple, namun seringkali kita, manusia sendiri, yang membuatnya menjadi rumit. Pikiran negatif, kekuatiran dan perasaan tidak berdaya adalah unsur yang paling sering menggerogoti kita sehingga kita secara sadar atau tidak selalu mempunyai tendensi yang membuat hidup kita sendiri menjadi rumit.

Ingat cerita tentang Adam yang menyalahkan Hawa, kemudian Hawa menuduh ular yang telah menggodanya? Dalam kisah ini terlihat jelas bahwa manusia sejak awalnya selalu secara alami mencari sesuatu untuk dikendalikan atau disalahkan!
We can’t control people, but we can control ourselves!” Stanley Savio
Saya pribadi sangat setuju dengan kutipan di atas; Kita tidak bisa mengendalikan orang lain, namun kita bisa mengendalikan diri kita sendiri! Dan sebenarnya ini bisa digolongkan sebagai poin yang cukup penting dalam hidup manusia. Bayangkan bila setiap insan sadar bahwa sebenarnya yang perlu dikendalikan adalah dirinya masing-masing, alangkah damainya hidup!

我可以改變世界 改變自己
 

wo keyi gaibian shijie gaibian ziji
I can change the world, change myself
改變龜毛 改變小氣
gaibian ku mo gai bian xiaoqi
Change analities, change stinginess
要一直 努力努力 永不放棄
yao yi zhi nu li nu li yong bu fang qi
Must strive and never give up
才可以 改變世界 C’mon 改變自己
cai ke yi gai bian shi jie C’mon gai bian zi ji
In order to change the world, come on, change yourself
Penggalan lirik lagu yang dinyanyikan oleh WangLeeHom di atas, juga menyampaikan pesan yang sama, bahwa untuk merubah dunia sekalipun kita juga harus memulainya dengan merubah diri kita sendiri dengan tak henti-henti dan tanpa menyerah. Dalam keseluruhan isi lagu tersebut, diceritakan bahwa mungkin keadaan dunia akan membuat kita down dan pesimis menghadapi hari. Namun, pengendalian diri sendiri membantu kita untuk bisa merubah diri kita melakukan hal yang mungkin di luar kebiasaan kita sendiri. Dan kita dapat memulainya dari hal yang paling kecil sekalipun.

 Minor changes make a big difference!
(Perubahan kecil membuat perbedaan besar!)

Dalam kisah di taman Eden, saya yakin, Tuhan telah menyediakan cukup beraneka ragam buah-buahan, yang bisa dimakan oleh Adam dan Hawa. Namun ternyata, naluri menyukai tantangan, rasa ingin tahu yang besar dan melanggar sesuatu yang justru dilarang terlihat mengalur alami dalam diri kedua manusia pertama itu, dan terbukti dalam hal ini, Adam dan Hawa tidak berusaha untuk mengendalikan diri mereka sendiri. Saya pribadi suka sekali bermain imajinasi, dan kadang terlintas dalam pikiran saya: Bayangkan andai Adam dan Hawa mau melakukan perubahan kecil pada diri mereka, perbedaan besar apa yah yang akan terjadi?
                  Lepas dari itu, mari kita tengok hidup Yusuf, sosok Perjanjian Lama yang satu ini mempunyai pengendalian diri yang membuat saya sangat kagum. Saya yakin, istri Potifar pastilah seorang wanita yang cantik dan sexy!!! Pria didengung-dengungkan oleh dunia sebagai makhluk visual dan akan dengan mudah tertarik dengan “pemandangan indah” yang ditangkap oleh mata mereka; Namun, Yusuf memilih untuk lari meninggalkannya! Tidak heran bila “TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan...” (Kej 39:22) Keputusan Yusuf untuk menolak godaan istri Potifar dan tetap menuruti perintah Tuhan, membuatnya secara otomatis tetap disertai Tuhan!
Adakalanya kita secara tanpa sadar melupakan hubungan intim kita dengan Tuhan dan menggantikannya dengan sejuta kegiatan pelayanan dan hal-hal yang berbau rohani. Lalu mengucapkan doa yang terdengar sangat rohani: “Tuhan tolong sertai saya” Hey! Bukankah bila kita tetap ada di jalan-Nya, bearti kita tetap berada bersamaNya? Bukan karena kita atau karena perbuatan kita, Dia beserta kita karena Dia adalah Allah yang penuh kasih setia dan tidak pernah ingkar janji! Tetapi, pertanyaannya adalah, maukah kita yang selalu mendekat padaNya?

Opening a heart takes strength!
(membuka hati memerlukan kekuatan)

Inilah saatnya kita menggunakan kekuatan itu! Bukan untuk berebut kekuasaan, tetapi untuk membuka hati kita, mengakui dosa kita, merubah diri sendiri,  dan mempercayakan seluruh hidup kita padaNya, yang memang sejatinya adalah pencipta kita.
Membuka hati! Ya, dengan membuka hati kepada seseorang akan membuat hubungan kita dengan orang tersebut terjalin lebih dekat. Ketika kita membuka hati, kita menjadikan diri kita sendiri rentan (vulnerable), namun secara tidak langsung, membuka hati adalah ekpresi kepercayaan kita terhadap orang tersebut. Kita menganggap orang tersebut cukup bisa dipercaya, cukup bijak dan cukup untuk memberikan dampak positif yang bisa membawa anda menjadi lebih baik, oleh karena itulah kita akan membuka hati. Bukan hanya hubungan antar sesama manusia, bahkan anjing pun bisa menangkap ekspresi curahan hati kita meskipun mungkin anjing tidak dapat berkata-kata namun dari sikap dan tingkah laku mereka, kita bisa mengetahui bahwa mereka pun mengerti isi hati kita.
Seorang teman, pernah berbagi cerita pengalaman dan pengetahuannya tentang anjing, katanya: “Tau gak kalo ternyata bila ada anjing yang misbehaved (berkelakuan buruk) bisa jadi itu juga karena ada yang kurang bener ama tuannya?” Wow! Anjing pun bisa merefleksikan pribadi tuannya! Lalu, apakah kita mempunyai cukup kekuatan guna merubah diri sehingga orang akan  melihat perbuatan kita yang baik yang memancarkan pribadi Bapa di Sorga dan  kemudian memuliakan namaNya? Kita pasti bisa melakukannya, karena cukuplah kasih karuniaNya bagi kita! (2Kor12:9) dan “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
 

Komentar