Menunjukkan Kasih

Halooooooo!
March is surely marching too soon! 
Udah di penghujung akhir Maret nih... apakah sudah kelar lapor SPT tahunan?
Saya baruuuuu ajah kelar lapor online, begitu mudah sebenernya, tapi saya sempat bergulat dengan DJPOnline selama tiga hari karena kemaren2 sempat down gak bisa di akses web-nya reloading2 mulu, internet-connection nya pun ikutan jalan timik-timik bergembiraaaaa dan bikin geregetannnnnnn.*jangan tiru kebiasaan last minute inih yahhhh tidak baik untuk kesehatan!!

Tahun 2018 baru berjalan tiga bulan tapi sudah banyak banget hal-hal yang bikin saya belajar sesuatu.

Yang terkini, bacaan-setahun sedang dalam perjalanan bersama Daud di Kitab Samuel. (Ajaibnya kalau baca Alkitab tuh yah, meskipun dibaca banyak kali tetap ajah ada hal baru yang tersingkap dari bacaan yang seringnya kisahnya ajah kita sudah hafal) Tapi kalimat "there's always something new" itu passsss banget untuk menggambarkan tiap momen yang saya alami selama membaca.

Kali ini ada satu kalimat yang terasa zoomed out dari bacaan:

 2:5 maka Daud mengirim orang kepada orang-orang Yabesh-Gilead dengan pesan: "Diberkatilah  kamu oleh TUHAN, karena kamu telah menunjukkan kasihmu kepada tuanmu, Saul, dengan menguburkannya. 2:6 Oleh sebab itu, TUHAN kiranya menunjukkan kasih dan setia-Nya  kepadamu. (2 Samuel 2:5-6)


Sewaktu Saul gugur dalam peperangan, orang-orang Yabesh-Gilead berinisiatif mengambil mayatnya dan memberikan penguburan yang lebih "terhormat". Hal ini dipandang baik di mata Daud sehingga keluar berkat dari mulut Daud untuk Yabesh-Gilead.

Daud sendiri adalah pribadi dengan title "a man after God's own heart"! Cap yang sangat besarrrrr banget ituhhhh!

Acts 13:22 says, “After removing Saul, he made David their king. He testified concerning him: ‘I have found David son of Jesse a man after my own heart
he will do everything I want him to do.‘”

Alkitab menyimpulkan karena Daud mau melakukan apapun yang Tuhan kehendaki, sehingga beliau mendapat predikat sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan.
Kalau saya pribadi setelah membaca kisah perjalanan Daud beberapa kali, bertanya: siapa sih yang gak akan suka kepada Daud? Biasanya orang-orang yang gak suka sama Daud itu hanya karena sirik, iri hati (seperti Saul)
Daud seorang pribadi yang memiliki banyak kualitas unggul, sangat taat dan yang paling membuat saya kagum adalah, beliau penuh kasih juga sangat hormat kepada Tuhan, sikapnya yang menempatkan Tuhan ditempat pertama, mengakui otoritas Tuhan di setiap keadaan menunjukkan betapa kasihnya pada Tuhan dan orang-orang disekitarnya. Meskipun ada kesempatan, namun Daud tidak pernah mau mengulurkan tangan membunuh Saul, karena Saul adalah orang yang pernah diurapi Tuhan. Bahkan Daud membunuh orang-orang yang telah mencelakakan keluarga Saul.

Daud menunjukkan kasihnya kepada keluarga Saul dan kasihnya pada sahabatnya Yonathan dengan menepati janjinya, dan melakukan banyak hal untuk keluarga mereka, bahkan memberkati Yabesh-Gilead karena turut menguburkan Saul, dan banyak lagi.

Terlebih Tuhan Yesus!
Tuhan menunjukkan kasihNya yang besarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr bagi kita dengan rela mati secara tidak terhormat, demi menebus kita dari dosa dan mendamaikan hubungan kita dengan Bapa di Sorga.


Paskah kali ini saya dibawa ke pemahaman yang agak sedikit berbeda, sesuatu yang menurut saya memberi pemahaman yang lebih dalam lagi tentang kasih Tuhan dan pribadiNya. Malam sebelum di salibkan, Tuhan Yesus membasuh kaki murid2Nya, pembasuhan kaki biasanya dilakukan oleh seorang hamba kepada tuannya, namun disini Tuhan Yesus memberikan contoh bahwa siapa mau jadi yang terbesar dia harus jadi hamba dan melayani. Satu hal yang BELOM pernah mampir di kepala saya sebelumnya adalah, bahwa malam itu ada juga Yudas Iskariot disitu! Tuhan Yesus TAHU benar bagaimana Dia akan mati, siapa yang akan mengkhianatiNya, semua detail informasinya sudah Dia ketahui, namun Tuhan masih tetap membungkuk untuk membasuh kaki muridNya dan ini bearti termasuk kaki Yudas!
Jujur ajah sewaktu imajinasi saya terbang membayangkan kejadian inih, saya merinding.
Bayangkan saja kalau kita tahu kapan kita akan mati lalu bagaimana caranya dan yang menyerahkanmu adalah salah seorang dari inner circle mu, namun malam sebelumnya kamu harus merendahkan diri dan mencuci kakinya?? *perutku langsung mules hanya karena membayangkan doank!

Sepertinya sih jujur saya masih belom bisa melakukan itu sih, ya iyalah itu kayaknya level kelas beratttttt.
Introspeksi diri sendiri ajah, saya masih sering banget melukai hati orang dengan mulut serta kata-kata yang tajam. Jadi harap sabar yah saya pun hanya manusia biasa yang sedang dalam proses mengerem mulut dan komen2 nyinyir (yang meskipun kadang hal yang saya lakukan adalah untuk kebaikan tapi kalau cara, waktu dan saat penyampaiannya kurang pas di hati orang lain ya tetep ajah gak bagus ya tohhhhh) Kalau di lingkup terdekat saya sekarang biasanya kita saling menegur atau mengingatkan juga meminta maaf kalo memang diperlukan biar tidak menimbulkan ganjalan di dada, ya iyalah dada saya sudah cukup tanpa perlu diganjal  #oops!

Dan belajar dari Daud, saya juga mau lebih berusaha untuk mencoba lebih menunjukkan kasih saya kepada Tuhan dan sesama dengan taat (meskipun susyahhhhh liat ajah bentuk model mulut saya yang keriting itu bukti saya sangat naturally kritis nyinyir apalagi kalo lihat orang2 kemplo yang bikin geregetan #oops bwahahahha) tapi gak ada yang gak mungkin kannnnn?
Menunjukkan kasih kepada orang-orang di sekitar kita juga bisa membuat kita lebih menjiwai perintah untuk saling mengasihi, mengasihi dengan lebih smart and elegant, menerapkan kebenaran tanpa perlu membuat orang sakit hati! Semuanya itu hanya akan bisa terlaksana bukan dengan kuat gagah, tapi dengan kuasa Tuhan ajah yang akan memampukan kita, untuk melakukan apapun yang membawa kemuliaan bagi Tuhan.


Lalu apa yang sudah kita lakukan untuk menunjukkan kasih kita pada Tuhan dan sesama?

Yuk, tunjukkan kasih!

PS: saya juga sedang struggling melawan ego diri sendiri kok, yuuuk berjuang bersama haha ^__^

Philippians 1:9-11 The Message (MSG)

9-11 So this is my prayer: that your love will flourish and that you will not only love much but well. Learn to love appropriately. You need to use your head and test your feelings so that your love is sincere and intelligent, not sentimental gush. Live a lover’s life, circumspect and exemplary, a life Jesus will be proud of: bountiful in fruits from the soul, making Jesus Christ attractive to all, getting everyone involved in the glory and praise of God.

1 Yohanes 4:7
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Beloved, let us love one another, for love is from God; and everyone who loves is born of God and knows God.

1 Yohanes 4:21
Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
And this commandment we have from Him, that the one who loves God should love his brother also.

Yohanes 13:34
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
A new commandment I give to you, that you love one another, even as I have loved you, that you also love one another.

Yohanes 15:12
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
This is My commandment, that you love one another, just as I have loved you.

1 Yohanes 2:10
Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
The one who loves his brother abides in the Light and there is no cause for stumbling in him.











Komentar