Tolerance Test

Bangsa Indonesia tercinta sedang menjalani sebuah test toleransi akhir-akhir ini.
Dipicu dari pemilihan Gubernur DKI Jakarta, judulnya sih pemilihan gubernur ibu kota tapi seluruh nusantara ikutan tegang mantengin berita dan ngikutin setiap debatnya. Saya sendiri boleh dibilang Ahok-Lover, saya belom pernah se-suka ini dengan profil politisi sebelumnya, tapi karena pemilihan Gubernur kali ini terlalu membuat lebar perbedaan dan jadinya kok dua kubu pendukung saling benci, saling serang?!?
Jujur ajah saya berubah jadi agak eneg.

Saya sendiri masih heran kenapa rakyat Jakarta tidak bisa melihat semua kebaikan Pak Ahok dan prestasinya membenahi Ibu Kota, bahkan memilih untuk tidak memberikan kesempatan kedua melanjutkan yang sudah dimulai dengan cantik. Manusiawi memang kalau yang baik-baik itu selalu gak kelihatan, tapi begitu ada yang jelek sedikiiiiitttt ajah sampai ke pelosok bumi juga bakal tersiar luas. Berita buruk lebih menjual memang.

Tapi apa mau dikata, hasil sudah keluar kan? Kita hargailah hasil itu, karena semua yang terjadi di dunia ini PASTI sudah seijin Tuhan deh. Pak Ahok dan Pak Djarot mungkin jalannya bukan disitu, a higher role for them maybe? Hopefully!

Kita boleh lah menyuarakan ketidak adilan ataupun kalau ada sesuatu yang tidak benar bolehhhh sangat bolehhhh, tapi please jangan kita juga berubah ikut-ikutan jadi orang yang menjelek-jelekkan dan menyebarkan berita-berita yang bikin orang geram dengan pihak tertentu, memperdalam perbedaan dan meruncingkan perselisihan. Ingat Bhineka Tunggal Ika!



Tadi pagi ada pelanggan, Yu Sar panggilannya, beliau mungkin sudah umur 70an, tapi masih semangat dan suaranya masih lantang, dan setiap ke toko kami, YuSar harus berjalan kaki sampai keringetnya keluar se-jagung-jagung. Belanjanya tidak banyak, dan beberapa barang belanjaannya pun adalah titipan tetangganya.
"Opah e pinten yu?" (= dikasih upah berapa?) saya curious bertanya.
"owalah kambek bolo dewe ae mosok njaluk opah, ben sing kuoso ngopahi" (= sama teman sendiri ajah masak minta upah, biarlah Yang Kuasa yang kasih upah)
Jujur saya kagum dengan kalimat YuSar, beliau tidak memakai atribut agama apapun, tidak terlihat rohani tapi tindakannya adalah perbuatan kasih penuh toleransi yang saya yakin disuka oleh semua manusia. YuSar mungkin tidak mengenyam pendidikan tinggi, tapiiiiii in an instant, lewat kalimat dan apa yang beliau perbuat, YuSar terlihat sangat educated!!!
Masih lanjut tentang YuSar, beliau berkata bahwa dia dikasih sehat dan kuat untuk masih bisa bantu belanjain orang lain ajah sudah berkah tersendiri!
Double WOW!

Hilang kemana semangat YuSar ini yah? INI LOH INDONESIA ASLI!!!
Indonesia yang saling membantu, Indonesia yang penuh toleransi, tepo-seliro! YuSar cukup senior untuk menolak dititipin belanjaan oleh tetangganya, but she chose not. Dia dengan sukarela membantu karena toh dia masih punya kekuatan membantu, tanpa mengharap imbalan dan dengan penuh keyakinan tahu bahwa perbuatan baiknya dilihat Tuhan. Saya tidak tahu dan tidak peduli YuSar agama apa, tapi kurasa nilai beliau lebih besar dari seorang pendeta atau seorang ulama yang khotbah di gereja/masjid tapi mungkin tidak melakukan dalam hal-hal kecil di kehidupan sehari-hari mereka.

Saya tidak peduli berapa kali suatu ayat digarisbawahi di dalam Alkitab Anda, kalau Anda tidak melakukannya berarti Anda tidak mengenalnya. -- Joyce Meyer --


Untuk yang belum bisa move on karena orang se-prestasi Ahok kok bisa gak kepilih, ingatlah Tuhan kalau punya maksud, bisa memakai siapa saja untuk melaksanakan tujuanNya.

Ada kisah kecil tentang ini dari pertemuan komsel kamis kami. Ceritanya kamis minggu lalu adalah giliran Mr. Hygiene untuk sharing Firman, nahhhhhh kalau kalian baca blog saya sebelumnya pasti tahu profil si mister, buka alkitab ajah jarang-jarang kok sharing?
Tuhan itu gak pandang bulu ketika kita mau untuk bertumbuh dan berubah, any stages you are in, He'll surely help!
Minggu itu saya dapat pembelajaran dari bacaan rutin adalah tentang Forgiveness and Trust, lalu pagi harinya baru ajah nge-post di status Line tentang itu, eh ladalah....  malamnya sharing singkat itu juga tentang forgiving and trust.
Yang tidak disangka-sangka tuh bagian firman yang di quote:

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; q  carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah 1 , maka pintu akan dibukakan bagimu. - Matius 7:7

Ayat diatas biasanya akan dikategorikan dengan janji-janji Tuhan dan bahwa Tuhan itu pasti memberi yang kita pinta. Tapi kamis malam itu, Mr. Hygiene mengulas dari sisi yang berbeda, seberapa dalam kamu percaya dengan pribadi yang mengatakan janji itu? Dan kalau diterapkan untuk karakter kita sendiri, apakah kita termasuk orang-orang yang bisa dipercaya?
Karena trust atau kepercayaan itu butuh track-record! Kita biasanya akan lebih percaya dengan orang yang sudah terbukti bisa dipercaya! Nah, untuk tahu track-record kita kan harus jalan bersama, berinteraksi, berkomunikasi apapun itu pokoknya pasti ada moment-moment kebersamaan kan?
That's a very good point! And God used the very newbie believer to share this deep message!!! Haleluyaaaaaaaaaaa!

Allah tidak seperti manusia yang gampang menyesal dan suka berdusta. Bila Allah berjanji, pasti Ia tepati! Bila Ia berbicara, tentu akan terlaksana! Bilangan 23:19 (BIS)

Jadi mungkin for the time being, sebagian dari kita akan kecewa dengan hasil yang terlihat "aneh tapi nyata" dan hanya terjadi di Indonesia ini. Tapi saya harap kita jangan terbawa arus untuk ikut dengan suara orang banyak dan ikut-ikut saling benci.

Trust God!

Karena berdasar pengalaman saya sampai detik ini, track-record pribadinya Tuhan tuh masih SANGAT Trustworthy! Kalau Dia sudah mengijinkan ini terjadi, pasti ada maksud dan rencana yang lebih baik.


Rambut di kepalamu pun sudah dihitung semuanya, sebab itu janganlah takut; kalian jauh lebih berharga daripada burung-burung pipit!" - Lukas 12:7

Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana
 - Amsal 19:21 -

TUHAN berkata, "Pikiran-Ku bukan pikiranmu, dan jalan-Ku bukan jalanmu. - Yesaya 55:8

Bahkan ketika saya browsing tadi saya menemukan bahwa ternyata di Al-Qur'an pun disebutkan hal yang sama:
Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an, "... Allah mengatur urusan (makhluk-Nya)." (ar-Ra'd: 2). Dalam ayat lain dikatakan, " dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)...." (al-An'aam: 59). Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. 
** Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/nfatiha_yasin/tak-ada-selembar-daun-yang-jatuh-tanpa-ijin-tuhan_552c7a906ea834643c8b4586


Kita hanya perlu untuk tetap hidup dengan berkaca pada karakter pribadi Tuhan Yesus, pada kasihNya, pada sifat pemaafNya, yang meskipun di salibkan tanpa salah tapiiiii malah mendoakan orang-orang yang menyalibkannya karena Dia mengerti bahwa orang-orang itu ora mudheng dengan apa yang mereka perbuat.

Yesus berkata: "Ya Bapa, s  ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. 
-- Lukas 23:34a --


Akhir kata, meskipun tolerance test saat pemilihan gubernur kemarin bisa tergolong gagal, masyarakat masih banyak yang melihat hanya dari satu bagian bukan dari keseluruhan dan tidak dengan besar hati atau tenggang rasa, dan sebenarnya ini adalah kenyataan pahit. Tapi.... ya sudahlah....... yuk move on! Mari kita usahakan saja masing-masing untuk tetap menjadi orang Indonesia yang tepo seliro!





Komentar