Good Friday

Pernah gak sih mikir kenapa Jum'at terkelam di sepanjang sejarah disebut sebagai Good Friday?

Tuhan itu kreatif memang yah, worst moment of history diijinkan terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita semua.
Worst? Karena tidak akan ada lagi manusia seperti Yesus, yang menanggalkan segala statusnya sebagai Anak Allah turun ke bumi menjadi sama seperti manusia, menebus umat manusia dari dosa, dikhianati oleh orang dekatnya, dihina, disiksa dan disalibkan seperti narapidana wahid sedangkan diriNya sendiri sama sekali tidak pernah berdosa!



Bulan February lalu ada drama kurang mengenakan terjadi di komunitas kami.
Ada peraturan yang mengharuskan pengikut persekutuan doa hanya dibatasi untuk kalangan sendiri.
Kalau bahasa kerennya sih hanya umat yang bersedia "tertanam"(berjemaat resmi/terdaftar) di organisasi "Kebun" (bukan nama sebenarnya)
I was upset, sad and got short temporary rage.

Memang pada saat terjadi kami kelompok "tercabut" (sebut saja demikian) cukup kaget dan merasa sedih, saya rasa ini adalah momen mengagetkan di komunitas kami saat itu.

Tapi berjalannya waktu, saya bisa memahami sekarang kenapa ada perpisahan yang diijinkan terjadi, dan hal ini adalah wajar. Bukankah di Alkitab saja disebutkan Paulus berpisah dengan Barnabas, Paulus tidak sejalan dengan Markus, padahal semuanya adalah rasul-rasul penting yang dipakai dengan luar biasa, yang juga menuliskan kitab-kitab di Alkitab.


Singkat kata, kami ber-komsel sendiri.
The amazing thing is, kelompok kami hanyalah sekumpulan orang-orang yang errrrrr ketika komsel duluuuuuu disuruh pimpin doa hanya tersenyum, dikasih kesempatan sharing tidak pernah mau. Namun ketika kami sepakat untuk tetap bersekutu, semuanya jadi aktif! Saya garis bawahi SEMUANYA!

Praise be to God!

Sewaktu kami memutuskan untuk membentuk kelompok sendiri, bahkan adik saya Liping ajah menertawakan loh!!!! Hah?? Siapa yang bawain Firman?? ujarnya spontan waktu mendengar nama yang saya sebutkan tugas sharing firman berikutnya.
Sebelumnya kami memang sudah membuat kesepakatan, semua orang harus mau untuk ambil bagian dan meskipun tanpa supervisi gereja kami berkomitmen untuk mengacu pada Alkitab saja, and it really works!
Jangankan Liping, saya ajah gak pernah membayangkan bahwa ini akan benar-benar berjalan.

Baru masuk bulan kedua komsel anyar kami tapiiiii...

Mr. Detail yang biasanya selalu komentar ataupun bertanya tentang hal-hal yang kadang terdengar bernada sedikit sceptical, bisa menyampaikan firman Tuhan dengan gaya dan nuansa baru and still biblical. Noted this: biblical! Sayangnya waktu itu saya berhalangan hadir, tapi kesimpulan ini saya tarik setelah saya korek-korek dari anggota yang hadir
Ms. Dog-Lover yang dulunya hampir tidak pernah terdengar suaranya, sukses sharing cukup panjang dan berbobot bahkan ada banyak point-point yang bisa dipelajari. Sewaktu tugas PAW memimpin kami memuji Tuhan pakai gerakan dan berhasil membuat kami ikut bergerak meski dengan nada agak memaksa kami semua haha.
Mr. Easy-Going juga gak mau kalah, pimpin pujian, doa, juga sharing dengan nada santai dan lancarrrrrrr...  I was curious, jangan-jangan ada bakat pendeta dia! #eh
Ms. No-Worries kemarin baru saja menyampaikan Firman yang somehow bisa senada dengan momen paskah padahal topik kita bulan ini tentang karakter! Berlanjut dengan kesaksiannya tentang temannya yang minum caladine lotion untuk bunuh diri mampu menyedot perhatian kami semua untuk khusyuk menyimak firman. It was fun yet still learning! 
Last but not least, Mr. Hygiene. Ini adalah orang yang progressnya paling terpampang nyata!
Suka bolos waktu komsel dulu, tapi sekarang menawarkan dengan sukarela ruangan rumahnya dipakai komsel (gak bisa bolos lagi diaaa yeahhhh).
Sejak mulai komsel baru, karena kami terbiasa membaca alkitab bergilir, akhirnya dia harus download Alkitab di HPnya! Haleluuuyaaaaaaa!
Lalu kemarin waktu dikasih jadwal pimpin pujian, ehhhhhh dia set-up organ nya dan mainkan chord sambil memimpin pujian dan bener-bener ada suaranya! Kita semua takjub! Keajaiban terjadi!


Dari kisah "perpecahan" yang terdengar buruk di awalnya, ternyata Tuhan merangkainya menjadi kisah manis. Ada perubahan nyata benar-benar terjadi, dan saya yakin itu bukan atas kuat gagah kami tapi Allah lah yang memberi pertumbuhan. (1Kor 3:6)

Bukankah seperti Yusuf pernah mengatakan :
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, z tetapi Allah telah mereka-rekakannya a  untuk kebaikan 1 , b  dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup c  suatu bangsa yang besar. (Kej 50:20)


Yusuf bisa melihat setelah puluhan tahun hidupnya gak pernah enak, eh ... ternyata happy ending.

Tuhan Yesus sendiri sempat berdoa untuk sekiranya mungkin dilalukan cawannya sebelum masa sengsara terjadi, tapi kehendak Bapa terjadilah, penyaliban tetap terlaksana, meski pahit tapi membawa kemenangan.
Bayangkan bila Yusuf semau-maunya sendiri tidak turut dalam plot yang sudah di rancangkan Tuhan, lebih-lebih... bayangkan bila Tuhan Yesus menolak untuk menjadi korban penebusan.

Satu sikap yang bisa kita pelajari dari kisah pengorbanan Tuhan Yesus adalah, kerelaannya. Apakah kita juga rela berkorban untuk orang lain? Rela menunggu, rela memaafkan dan rela bersabar ajah sudah SESUATU ya toooooooohhhh.

Mungkin satu diantara kita sedang mengalami situasi yang buruk, meski tidak mudah, mari tetap berusaha bersyukur dan dengan rela mengikuti teladan Tuhan bersikap "Kehendak Bapa jadilah".
Karena suatu hari nanti kita akan melihat bahwa dalam segala sesuatu, bila Tuhan sudah mengijinkan itu terjadi, akan ada kebaikan untuk kita di akhirnya nanti. Kita hanya perlu belajar sabaaaaaar serta mengerti hatiNya, juga melakukan segalanya seturut kehendakNya.
Akan datang waktunya, hari terburuk dalam sejarah pun berubah menjadi Good Friday!

And we know that in all things God works for the good of those who love him, who have been called according to his purpose. (Romans 8:28)



God is never in a hurry. The only time He ran, was when the prodigal son came home. Ian Vail


Selamat Paskah!!



Komentar