The art of Wegah

Pagiiiiiiii!

Happy New Year!
Happy Chinese New Year!
Happy Valentine Day!
Happy Lantern Festival!

apaan lagi yah?
Karena ini adalah blog pertama saya di tahun 2016, boleh lah all the greetings summed up in one line hoho ^o^

Apa kabar bloggers? How's life going?
2016 baru berjalan dua bulan, namun rasanya tahun ini lebih padat dari tahun kemarin, dan entah kenapa semua organisasi and volunteer works bahkan kerjaan di toko sendiri juga keroyokan menyerbu haus perhatian semua hmmmm... alhasil saya sempat kuwalahan dan bedrest yay!

Disela kesibukan ini ada agenda event besar terdekat Hakka, yaitu pemilihan Ako Amoi Indonesia 2016. Beberapa overseas friends sempat bertanya apa itu Hakka, well.... itu adalah salah satu suku di tanah leluhur China sonoh. Kalau Indonesia punya suku Jawa, Batak kita juga punya Hakka, FuQing, Hokkian dll. Tapi karena saya sudah kelahiran Indonesia aseli! So here I am, Chinese Hakka Javanese Indonesian girl!
Saya fasih berbahasa Jawa, makanan favourite saya pecel, dan saya CINTA INDONESIA.... tapiiiiiii..... gak salah kan untuk mengingat tanah leluhur dan melestarikan budayanya.
Kakek nenek saya sangat bangga sebagai orang Hakka, mereka punya ciri-ciri orang Hakka asli yang ulet, penuh perhitungan detail, rajin, pekerja keras dan hemat!
Oh juga bernyali besar!
Namun agaknya nilai-nilai orang Hakka itu sendiri sudah agak luntur di generasi saya, secara kita tumbuh rata-rata sudah di dunia yang nyaman, dan kita yang pernah mengalami jaman OrBa (dengan larangan untuk hal-hal yang berbau leluhur), bahasanya juga sudah tidak bisa, jangankan membaca/menulis, berbicara saja susah (terutama yang hidup di Jawa). In short....we are lost generation!

Wajah boleh sipit, tapi logatnya jowo babar blas gak bisa ngomong Hakka.
Masih mending karena mama papa saya keturunan Hakka asli jadi paling tidak lidah saya mengenal masakan Hakka dannnnnn lumayan lah nyali orang Hakka terciprat sedikit di darah ini. Jadi mama papa saudara saudari handai taulan jangan salahkan kalau saya cukup sering bepergian sendiri, itu ternyata turunan ! #eh #alibibanget

Fenomena yang kurang favorite adalah, ketika saya menawarkan ke beberapa youngsters untuk bergabung bersama kami di Putra-putri Hakka, alasan cliche muncul ke permukaan, tapi jujur sih kalo boleh saya singkat dalam bahasa jawa mereka hanya wegah aras-arasen! (= ogah malas-malasan)
Gabung Hakka yuk? Wegah
Ikutan Ako Amoi yuk? Wegah
Belajar bahasa yuk? Wegah
Kenal-kenalan biar banyak teman dan networking yuk? Wegah
Penginnnnn rasanya kalau ada orang jawab wegah lain kali tak jungkrakne ke kolam yang banyak cacing dan kecoaknya bwahahhahaa #edisisarcasm
Geregetan soalnya, opo-opo kok wegah tok ae jawabaneeeeeeee *gemes*

Alasan dibalik alibi wegah itu biasanya adalah MALUUUUUUUU what the....
Memang sih, malu itu sesuatu, and I used to be a very shy person. Teman-teman SD/SMPku pasti setuju kalau dulu lapisan muka saya tipis (kalau sekarang sih sudah sebanyak lapisan wafer T*ngo ratusan lapisan! #halah)
Jujur, dengan pemalu saya yaaaaaa hanya begitu-begitu ajah, hidup sebagai anak SD/SMP yang tembus pandang, tidak banyak yang ingat saya mungkin, kecuali karena yahhhhh saya cukup sering di jajaran lima besar sekolah #pamerdikithalallahyah, but that's it. Kiprah terbaikku (tentang keberanian)  jaman SMP adalah ketika saya berani mengirimkan surat berbahasa Inggris ke Backstreet Boys dan dapat balasan, senengnyaaaaaaa sampai ke awan-awan!
Tapi itu juga karena tertulis, bukan face to face haha.

Namun setelah saya "dibuang" ke China, lalu kemudian "membuangkan diri" ke Aussie, well......
I grew into a very different person!
Malu nya ilang, gak tahu malu lebih sering sih.
People nowadays will know me as bubbly and always happy, tapi tahukah sebenarnya it need time, strong will and effort to be like one?
Perubahan itu dimulai dengan sedikit membuang malu dan berani melangkah untuk mencoba.

Kalimat yang masih nyantol di kepala saya (entah siapa yang mengatakannya padaku #lupa), but "that someone" said:
Coba ajah, paling pol resikonya cuman malu, dan kalaupun malu ya sudah tertawakan ajah dirimu sendiri and you'll be alright!

It works!
Saya beberapa kali gagal dalam pekerjaan, ditipu orang sering banget dan malu banget tapi ya sudah.. toh cuman malu. Gagal itu guru yang lebih baik loh, believe me, lanjutnya yaaaa tinggal dicoba lagi dan berusaha tidak mengulang kesalahan yang sama and smile! Bersyukur selalu bahwasanya cuman gagal dan malu belom the end of life.
Dengan tebalnya muka saya dan rada gak tahu malu ini, I've learned a lot! Much much more! Duniapun terasa lebih menyenangkan, bertemu dengan beraneka ragam orang, punya pengalaman yang banyak dan nanti sepertinya ketika saya tua, saya akan melihat kebelakang melihat memory yang indah (sekarang ajah sudah kok meskipun saya belum tua *catat yah saya masih MUDA! #maksa).

Jadi ... be brave dear! Try anything! Climb a mountain, dive the ocean, traveling alone, talking to strangers, learn modelling, whatever it is selama masih hal positive dan kalau ada kesempatan mampir di depan hidung, just grab it!

Mumpung masih muda! Buanglah the art of wegah mu itu! Karena gak bisa dipungkiri waktu berjalan terus, meski jiwa saya masih 21 tahun, tapi KTP dan passport gak bisa bohong, umur yang udah lewat secara legal, mau ikutan jadi Amoi pun gak memenuhi syarat, kecuali kalau ada Pakme contest maybe I will join one bwahahahhaa.

Take courage !


Deuteronomy 31:6 [Full Chapter]
Be strong and courageous. Do not be afraid or terrified because of them, for the Lord your God goes with you; he will never leave you nor forsake you.”


1 Thessalonians 5:16-18New International Version (NIV)

16 Rejoice always, 17 pray continually, 18 give thanks in all circumstances; for this is God’s will for you in Christ Jesus.










Komentar